Kompak.id, Tenggarong – Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi yang dikenal kerap menyambangi kehidupan masyarakat desa itu, kali ini turun mengikuti jadwal resmi kegiatan DPRD Kaltim, yakni reses. Tidak sebagai wakil rakyat musiman, sebelum masa reses, Akhmed Reza selalu menyempatkan diri bertemu dan berdialog langsung dengan masyarakat yang diwakilinya, masyarakat Kutai Kartanegara terutama yang bermukim di perdesaan.
Pada kesempatan reses kali ini, politikus muda Partai Gerindra tersebut memilih Desa Muara Badak Ilir, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara. Berbekal ketulusan bertemu warga, Reza Fachlevi menyampaikan tugas-tugasnya sebagai Ketua Komisi IV DPRD Kaltim yang tidak semua masyarakat mengetahuinya.
“Di Komisi IV paling banyak itu masalah pendidikan dan kesehatan yang dilaporkan ke kami,” ungkap Reza mengawali pembicaraan dihadapan seratusan warga Desa Muara Badak Ilir, Selasa (14/2/2023).
Kemudian ia melanjutkan, dalam bidang pendidikan, Pemprov Kaltim tahun ini meningkatkan anggaran program beasiswa mulai dari jenjang SD sampai dengan perguruan tinggi.
“Ada beasiswa untuk SD, SMP, SMA/SMK dan perguruan tinggi. Ada beasiswa Kaltim tahun ini dianggarkan Rp450 miliar,” sebut Reza.
Terkait beasiswa Kaltim, terdapat persoalan sosialisasi. Menurutnya, Pemprov Kaltim belum maksimal dalam menyampaikan program tersebut kepada masyarakat. Sehingga masyarakat yang berada di perdesaan seperti di Kutai Kartanegara tidak menerima informasi.
“Saya sampaikan kepada pengelola beasiswa Kaltim agar menyurati seluruh kepala desa-kepala desa untuk memberitahukan kepada warganya terkait beasiswa ini. Karena beasiswa ini lebih banyak penerimanya yang ada di kota,” kata Reza menjelaskan kepada mayoritas ibu-ibu yang antusias menghadiri resesnya.
Selain memaparkan program beasiswa, Komisi IV, kata dia, membidangi kesehatan yakni rumah sakit milik Pemprov Kaltim atau rumah sakit tipe A. Seperti Rumah Sakit AW Syahranie, Rumah Sakit Kanujoso Balikpapan dan Rumah Sakit Atma Husada Mahakam.
Persoalan ketenagakerjaan juga menjadi bidang kerja Komisi IV. Sehingga kata Reza, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menjadi mitra kerja Komisi IV untuk menangani masalah tenaga kerja atau buruh.
“Ada yang masalah ketenagakerjaan bisa diadukan ke Komisi IV,” ucap Reza lagi.
Lebih jauh Reza menjelaskan, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim juga menjadi mitra kerja komisinya.
“Biasanya ada pelatihan pemuda dan bantuan alat sarana dan prasarana. Biasanya yang kita bantu olahraga catur, bulu tangkis, voli,” sebutnya.
Tidak hanya itu, urusan sosial melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat – Pemerintah Desa (DPMPD) Kaltim juga bagian dari mitra kerja Komisi IV. Namun, terkait dengan bantuan sosial maupun hibah, menjadi urusan Biro Sosial Setprov Kaltim.
“Ada juga program bantuan Kelompok Usaha Bersama atau Kube. Ini jenis usahanya seperti gorengan, makanan, laudry. Baik yang sudah berjalan atau baru, dapat menerima bantuan. Begitu juga untuk rumah ibadah. Sejak saya di Komisi IV, saya tekankan kepada pemprov bahwa bantuan harus langsung ke pengurus rumah ibadahnya termasuk majelis taklim,” kata Reza memungkasi.
Reses diakhiri dengan sesi dialog dengan ibu-ibu yang sebagian besar menyampaikan sejumlah keluhannya. Seperti di antaranya biaya pendidikan hingga keperluan modal usaha. (*)