Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
DPRD SAMARINDA

Progres Terowongan Selili Diharapkan Tetap Sesuai Target

Kompak.id, Samarinda – Pembangunan Terowongan Selili digadang-gadang akan menjadi jawaban untuk menuntaskan kemacetan di ruas jalan menuju Kecamatan Sambutan. Proyek tersebut pun mendapat restu pemerintah pusat untuk dikerjakan dengan pembiayaan Kontrak Tahun Jamak atau Multi Years Contract (MYC) hingga 2024 mendatang.

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Novan Syahronie menyebutkan, pihaknya berharap agar Pemkot Samarinda bisa memastikan seluruh progress pembangunan terowongan bisa berjalan sesuai dengan jadwal dan target yang sudah dipasang.

“Tahun ini, apa yang jadi target untuk diselesaikan itu harus tercapai. Supaya tidak mengganggu jalannya pekerjaan di tahun-tahun selanjutnya,” tegas Novan Jumat (25/11/2022)

Dia memahami benar, bahwa dengan mekanisme MYC, mega proyek yang akan menghabiskan dana ratusan miliar tersebut tak akan selesai tahun ini. Namun dia tetap mengingatkan, agar Pemkot Samarinda bisa menuntaskan seluruh urusan yang sudah seharusnya selesai pada tahun ini.

“Misalnya pembebasan lahan masyarakat yang terdampak proyek tersebut. Tahun ini targetnya apa, pendataan, urusan administrasi? Nah itu harus dipastikan selesai,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Komisi IV DPRD Samarinda Sayangkan Sikap Oknum Guru Usir Anak Didik

Pihaknya pun mengaku sudah mendengar laporan dari instansi terkait, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarida. Dari hasil pertemuannya tersebut, diketahui ada masyarakat yang masih belum sepakat dengan nilai appraisal yang diberikan Pemkot Samarinda untuk sejumlah lahan mereka yang akan terdampak proyek tersebut.

Namun disebutkan Novan, Dinas PUPR Samarinda berjanji untuk lekas menuntaskan urusan tersebut. Sehingga dia optimis, sebelum tahun berganti, perkara tersebut akan selesai. Sembari menunggu penyelesaian urusan dengan pihak yang berlum bersepakat, Novan mengatakan bahwa, Pemkot Samarinda parallel menuntaskan urusan lahan di segmen lain. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pembebasan lahan.

“Karena kerjanya juga baru mulai baru-baru ini. Jadi kami masih bisa memahami, tapi tidak memberikan pemakluman ya,” pungkasnya.(Adv)

Related posts