Kompak.id, Samarinda – Sudah menjadi pemandangan umum disejumlah ruas jalan Kota Samarinda keberadaan pasar tumpah atau pelapak pasar yang memasang lapak dipinggir jalan.
Wilayah Pasar Kemuning Loa Bakung misalnya, keberadaan para pelapak diwilayah tersebut tentunya tidak sedikit membuat kemcetan dan menggganggu arus lalu lintas. Para PKL yang satu-persatu membuka lapak di depan pasar tradisional.
Atas hal ini, Ketua Komisi II Fuad Fahrudin mengatakan keberadaan pasar tumpah itu menjadi biang kemacetan lalu lintas diwilayah tersebut sebab sisi kanan maupun kiri jalan telah dikuasai para lapak PKL.
“Ini sudah lama menjadi masukan saya, karena memang sering membuat macet, disisi lain keberadaan lapak tersebut kerap membuat dagangan penjual di dalam Pasar Kemuning menjadi sepi pembeli. Lantaran kebiasaan masyarakat lebih memilih hal-hal yang praktis, tak heran pedagang di pasar tumpah lebih diminati,” sebutnya.
Hingga saat ini kata dia, tercatat hanya 40 pedagang saja yang masih berjualan di Pasar Kemuning, padahal sebelumnya masih ada 140 pedagang di dalamnya.
“Inilah yang perlu menjadi perhatian kita bersama, bahwa berjualan di pinggir jalan itu dilarang. Namun masih ada saja yang nekat berjualan di luar pasar hingga membuat macet jalanan,” tuturnya. (Oke)