Kompak.id, Samarinda – Kehadiran Pandemi Covind-19 tentunya membawa imbas yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, hingga sekarang pun wabah ini terus melanda warga Indonesia, kendati pelonggaran aktivitas masyarakat kini mulai dilakukan namun buktinya sector ekonomi pun belum bisa pulih akibat turbolensi pandemic Covid-19 tersebut.
Di Samarinda, Kaltim sendiri misalnya, kehadiran wabah ini sempat melumpuhkan sendi-sendi ekonomi warga, data memerlihatkan kehadiran penyakit ini kemudian memberikan pukulan telak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda dari sektor unggulannya seperti bidang perhotelan yang diketahui memberikan kontribusi sebesar 40 persen. Puncaknya APBD Samarinda di 2021 kemarin nyatanya hanya bisa menembus angka kisaran Rp2 triliun lebih.
Atas hal ini Anggota DPRD Samarinda dari Partai Golkar Samarinda, Novan Syahroni Pasie pun melakukan sejumlah strategi guna menghidupkan perekonomian warga samarinda yang kini berada di ujung tanduk.
Sebut saja projeth pembangunan sentra ekonomi berbasis UMKM yang kini hendak dilakukan di sejumlah kelurahan di daerah pilihan (Dapil) nya tersebut.
“Kita ketahui, sebagian warga kini lagi blank dalam melakukan usaha, dikarenakan rendahnya daya beli masyarakat akibat tsunami Covid-19 yang melanda wilayah ini,” ujarnya Novan Jumat (8/4/2022) siang.
Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda ini pun membeberkan sejumlah program tersebut, sebut saja pembentukan sejumlah sentra seperti sentra produksi, pengemasan dan penjualan terkait produk yang dihasilkan nantinya.
“Rencananya, para warga dari berbagai kelurahan ini, akan kami berikan pelatihan back skill tersendiri, misalnya di kelurahan A kita berikan pelatihan pembuatan roti, di kelurahan B kita berikan pelatihan pembuatan Donat, di kelurahan C kita berikan pelatihan pembuatan Lemper, dan di kelurahan lainnya kita berikan pelatihan desain grafis dan pengemasan produk,” jelasnya.
Dikatakan Novan dengan kombinasi tersebut tentunya nanti diharapakan masyarakat akan dapat menghasilakan produk layak jual untuk kemudian di distribusikan kesejumlah instansi pemerintah maupun swasta yang tersebar di Kota Samarinda.
“Dengan program ini saya rasa, ekonomi masyarakat dapat terbantu, dan sektor PAD dari UMKM di Samarinda dapat setidaknya ikut terdongkrak dari kehadiran sentra UMKM tersebut,” cetusnya.
Berbicara kemampuan, Novan mengatakan jika masyarakat samarinda sebenarnya mampu asalkan diberikan puluang dalam melaksanakan startup bisnisnya.
“Yang paling susah ini kan hanya market alias pasarnya saja, artinya setelah dibuat, produk ini hendak dijual kemana (Output) nya, oleh karenya kita pun harus membantu mereka nantinya dalam membuka keran seperti menggandeng kerjasama dengan pemerintah agar penyaluran produk hasil karya masyarakat tersebut nantinya dapat berjalan dengan regulasi yang sehat,” sebutnya.
Dia yakin jika produk yang dihasilkan warga bercitarasa bintang lima ditambah dengan kemasan yang berkelas tidak menutp kemungkinan akan menghadirkan suatu produk jajanan khas samarinda yang bisa menembus pasar nasional. (ADV)