Kompak.id, Samarinda – Ketua Kamar Dagang Induk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Kadin UMKM) Kaltim, Toni Suhartono ikut menyoroti persoalan perilaku pengusaha batu bara yang memberikan bantuan dana ke perguruan tinggi di luar Kaltim.
Toni sapaan akrabnya, merasa kecewa dengan prilaku pengusaha tersebut dan menyebutkan hal tersebut kurang tetap sasaran pasalnya jumlah perguruan tinggi di Kaltim cukup banyak perlu perhatian dari semua pihak termasuk pengusaha.
“Hasil bumi Kaltim telah dikeruk, lalu kenapa yang memberikan bantuan ke daerah lain. Padahal CSR bermanfaat untuk peningkatan pendidikan di Kaltim. Kita perlu pancing bukan diberikan umpan,” jelasnya
Lanjut Toni, bantuan pribadi atau bantuan dari perusahan yang berbentuk CSR sebenarnya sangat bermanfaat untuk membangun UMKM sekitaran lokasi pertambangan. Terlebih disaat pandemi pernah menggebur ekonomi termasuk Kaltim.
“Pandemi Covid-19 yang membuat sebagian besar sektor usaha mengalami lesu dan itu dirasakan oleh pelaku usaha kecil. Dan ini seharusnya yang menjadi perhatian,” ucapnya
Pihaknya berharap dorongan yang diberikan meliputi pelatihan, pembinaan termasuk kemudahan akses permodalan bekerja sama dengan lembaga terkait.
“Kami tidak ingin hanya jadi penonton. Rugi sekali. Kami juga tidak ingin UMKM dipandang sebelah mata. Kapan lagi dan siapa lagi yang akan memperhatikan,” tutupnya
Untuk diketahui, informasi yang dihimpun Kompak.id PT Bayan Resources Tbk. mengklarifikasi penyaluran bantuan pendidikan kepada sejumlah universitas di Pulau Jawa yang menjadi sorotan publik di Kalimantan Timur. Humas PT Bayan Resources Tbk. Syahbudin Noor A menyatakan aliran dana tersebut merupakan donasi yang bersifat pribadi dari Dato Low Tuck Kwong untuk universitas nasional. (Oke)