SAMARINDA – Dampak dari pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia selama dua tahun terakhir, membuat sebagian calon jemaah haji membatalkan niatnya untuk berangkat ke Tanah Suci.
Hal itu terungkap dalam Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI ke Kaltim, Selasa 29 Maret 2022 tadi di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Kaltim. Hadir dalam kunjungan tersebut, Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Drs H Samsu Niang SPd beserta 12 anggota DPR RI dari Komisi VIII.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kaltim, H Ahmad Ridani menyebutkan, calon jemaah haji ada yang menarik dana pelunasan, ada pula yang melakukan pembatalan atau menarik semua dananya 100 persen.
Data terakhir hingga 28 Maret 2022, tercatat ada 48 orang menarik dana hajinya. Dari jumlah itu, 29 orang menarik biaya pelunasan, kemudian 19 orang benar-benar membatalkan haji dengan mengambil biaya setoran dari awal hingga pelunasan.
“Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar penarikan dana haji karena alasan ekonomi,” sebut Ahmad Ridani. Dana haji itu akhirnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga serta untuk pendidikan anak, sebagai dampak menurunnya pendapatan selama pandemi.
“Alasan lain, lamanya daftar tunggu menyebabkan sebagian calon jemaah mengalihkan dananya untuk umrah,” ucapnya.
Para calon jemaah haji yang menarik dananya masing-masing dari Samarinda ada 15 orang. Terdiri dari 10 orang menarik biaya pelunasan, dan 5 orang membatalkan keberangkatan alias menarik dana seluruhnya.
Dari Balikpapan, ada 6 orang menarik dana pelunasan, dan 8 orang melakukan pembatalan. Sedangkan dari Kutai Kartanegara tercatat 4 orang menarik biaya pelunasan dan 6 orang melakukan pembatalan.
Sementara dari Paser, Berau, dan Kutai Timur, masing-masing ada 2 orang yang melakukan penarikan biaya pelunasan. Terakhir, dari Penajam Paser Utara juga tercatat ada 3 orang yang menarik biaya pelunasan.
Menanggapi hal itu, Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Drs H Samsu Niang SPd menyayangkan adanya calon jemaah haji yang menarik dananya. “Tapi ya pasti sudah ada alasan tertentu,” katanya.
Samsu juga berharap, ongkos naik haji bisa diturunkan, sehingga bisa membantu masyarakat yang akan berhaji.
Senada disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kaltim H Akhmed Reza Fachlevi yang ikut dalam pertemuan itu, berharap agar biaya haji bisa lebih ditekan untuk merespons kondisi ekonomi yang belum menguat.
“Kalau bisa biayanya lebih rendah dari tahun sebelumnya,” kata Reza. (*)