Kompak.id, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Novan Syahronny Pasie, mengungkapkan tiga isu utama dalam pemantauan pelaksanaan APBD 2025 bidang pendidikan.
Novan menjelaskan fokus pada progres infrastruktur sekolah SMP/SMA, kendala kekurangan guru akibat pembatasan rekrutmen, dan peningkatan SDM guru melalui diklat.
“Setiap tahun puluhan guru pensiun, sementara rekrutmen baru dibatasi. Ini menjadi tantangan serius bagi Dinas Pendidikan dalam menjaga kualitas pembelajaran,” ujarnya usai rapat evaluasi, Rabu (9/7/2025).
Politisi ini menyoroti masalah kekurangan tenaga pendidik yang semakin mendesak. Untuk peningkatan kompetensi guru, Novan menjelaskan bahwa wewenang pelatihan berada di BPSDM, bukan dinas setempat.
Mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Novan mengakui masih ada sekolah negeri yang kuotanya belum terpenuhi. Ia mengatakan bahkan hingga pekan lalu, beberapa SMP negeri masih memiliki kursi kosong. Namun seiring waktu, siswa yang tidak diterima di pilihan utama akan dialihkan ke sekolah terdekat dengan domisilinya.
Komisi IV akan terus memantau progres penggunaan APBD 2025, khususnya untuk pembangunan infrastruktur pendidikan. Serta menekankan pentingnya sinergi antar instansi dalam mengatasi berbagai tantangan di sektor pendidikan.
“Kami berkomitmen memastikan anggaran digunakan optimal untuk peningkatan kualitas pendidikan di Samarinda,” pungkas Novan