Kompak.id, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda memulai langkah besar dalam meningkatkan kesejahteraan aparat kepolisian dengan merintis pembangunan kembali Asrama Polisi (Aspol) Gelatik. Proyek ini secara resmi dimulai melalui seremoni peletakan batu pertama oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang turut dihadiri Wali Kota Samarinda, Andi Harun, Sabtu (17/5/2025)
Pembangunan kembali Aspol Gelatik bukan muncul tanpa alasan. Dalam kunjungan kerjanya tahun lalu, Andi Harun menyaksikan langsung kondisi fisik asrama yang menurutnya sudah jauh dari layak huni. Hal tersebut menjadi panggilan bagi pemerintah kota untuk turun tangan.
“Ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur. Ini bentuk keadilan sosial. Aparat keamanan yang bertugas menjaga ketertiban layak mendapatkan hunian yang manusiawi,” ujar Andi Harun dalam sambutannya.
Pemkot Samarinda mengalokasikan anggaran sebesar Rp53 miliar untuk pembangunan asrama tersebut, yang berdiri di atas lahan seluas 1,4 hektare. Proyek ini mencakup pembangunan hunian untuk perwira dan barak bujang, lengkap dengan fasilitas umum serta ruang terbuka hijau yang dirancang menempati sekitar 20 persen dari total luas lahan. Desain ini mengedepankan aspek kenyamanan, fungsionalitas, dan kelayakan, sebagai wujud nyata dari perhatian terhadap kualitas hidup personel kepolisian.
Andi Harun menegaskan bahwa keikutsertaan pemerintah daerah dalam pembangunan Aspol ini merupakan bentuk apresiasi konkret terhadap kontribusi Polri dalam menjaga stabilitas keamanan serta mendukung percepatan pembangunan kota.
Ia menyebutkan bahwa kemajuan Samarinda saat ini, termasuk pertumbuhan ekonomi daerah yang mencapai angka 8,66 persen, tidak bisa dilepaskan dari peran aktif institusi seperti TNI, Polri, dan seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Ketika daerah memiliki kapasitas fiskal yang cukup, sudah sepatutnya pemerintah hadir dan berkontribusi secara konkret,” tambahnya.
Pembangunan Aspol Gelatik diharapkan menjadi simbol sinergi antara pemerintah daerah dan aparat keamanan dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Selain menghadirkan infrastruktur yang layak, inisiatif ini juga mencerminkan penghargaan terhadap peran penting aparat dalam menciptakan ruang hidup yang aman dan tertib bagi masyarakat.
Dengan proyek ini, Pemerintah Kota Samarinda ingin menegaskan bahwa pembangunan kota tidak hanya diukur dari gedung tinggi atau jalan lebar, melainkan juga dari bagaimana negara hadir dan menghargai pengabdian mereka yang berada di garda terdepan dalam menjaga ketertiban.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pembangunan kota tidak hanya soal fisik, tetapi juga mencakup rasa hormat dan perhatian kepada mereka yang berjasa menjaga ketertiban dan keamanan,” tutup Andi Harun. (Adv/Nsa)