Kompak.id | Komunikatif, Profesional & Kredibel
BERITA UTAMA NASIONAL

Erni Johan Nilai Program Baru Kementan Harus Sesuai Daerah Tempat Aplikasinya

Kompak.id, Samarinda – Koordinator Tenaga Ahli G. Budisatrio Djiwandono, Erni Johan menilai kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman perihal peningkatan hasil pertanian perlu disesuaikan antara kebutuhan dan demografi wilayah yang akan digarap.

Ditemui di Hotel Royal Park, Selasa (22/5/2024), Erni Johan mengatakan program pompanisasi untuk peningkatan produktifitas hasil pertanian milik Mentan juga harus memperhatikan hal lain seperti sumber air dan bangunannya, hal itu pun menjadi otokritik oleh dewan terkait program tersebut.

“Saat beliau jadi mentan periode 1 pak jokowi untuk swasembada beras tercapai, tetapi untuk program ini harus dimatangkan lagi,” ungkap Erni sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Erni mengambil contoh Petani Kalimantan Timur yang ternyata lebih membutuhkan hand traktor, RJIT serta JUT daripada pompa dan irigasi perpompaan, akhirnya penyaluran program baru tersebut sangat susah dilaksanakan.

Belum lagi Dinas-Dinas terkait yang masih belum terbiasa terkait dengan program pompanisasi, mungkin karena sosialisasi yang terlambat atau hal teknis lainnya juga menambah sulit distirbusi dan jalannya program baru ini di Kalimantan Timur.

BACA JUGA :  Baleno dan S-Presso Resmi Mengaspal di Samarinda

Erni berharap dengan kepemimpinan pak prabowo kedepan dapat mewujudkan kedaulatan pangan yang menurutnya harus mewujudkan petani berdaulat terlebih dahulu, bisa melalui bantuan seperti alsintan pra panen dan pasca panen.

Kader partai Gerindra itu pun mengatakan Partainya memiliki 6 program aksi partai gerindra yang salah satunya mewujudkan kedaulatan pangan, air dan energi, yang dia rasa sesuai dengan cita-cita petani berdaulat yang paham teknologi.

“Nanti Panen tidak perlu ribet karena ada combine harvester, juga ada power treasure untuk daerah yang bentuk sawahnya kecil-kecil bersusun, jadi bisa lebih mudah,” tutupnya. (Ain)

Related posts