Kompak.id, Samarinda – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Samarinda melalui Bidang Persandian dan Statistik menyelenggarakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) Tanda Tangan Elektronik (TTE) Universal di Ruang Rapat Mangkupelas, Kompleks Balai Kota Samarinda, Jumat (17/11/2023) siang.
Kepala Bidang (Kabid) Persandian dan Statistik Diskominfo Kota Samarinda, Agus Sri Hartoyo dalam sambutan pada pembukaan acara mengatakan transformasi digital telah membawa perubahan dalam cara kerja. Di mana Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat memanfaatkan teknologi digital untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan publik yang lebih prima. Misalnya memudahkan cara kerja yang sebelumnya harus dilakukan secara fisik di kantor, seperti menerima dan meminta tanda tangan, kini dapat dilakukan secara online melalui aplikasi yang terintegrasi dengan Balai Sertifikasi Elektronik, yaitu apikasi TTE Universal.
“Transformasi digital adalah salah satu langkah penting yang harus terus didukung agar pemerintah dapat terus bergerak maju dan semakin efektif dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. TTE memberikan jaminan keamanan data dan /atau informasi pada dokumen elektronik, khususnya jaminan keaslian, keutuhan, dan kenirsangkalan. TTE merupakan bentuk layanan BSSN (Badan Siber Sandi Negara, Res), di mana seluruh proses pembubuhan tanda tangan pada dokumen yang sebelumnya dilakukan secara konvensional, digantikan dengan TTE bersertifikasi pada dokumen elektronik, sebagaimana telah diatur dalam Undang – Undang (UU) Informasi dan Transaksi Eletronik (ITE) maupun Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik,” terangnya.
Kegiatan monev TTE Universal ini dimulai pukul 08.00 sampai dengan 11.30 WITA yang dihadiri sekitar 128 peserta yang terdiri dari unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, kelurahan, dan Puskesmas dengan narasumber dari Tim Seksi Persandian Bidang Persandian dan Statistik Diskominfo Kota Samarinda.
“Pelaksanaan dan penerapan tanda tangan elektronik ini dimulai sejak tahun 2020 dan telah mengalami perubahan yang signifikan. Di antaranya model layout yang semula bersistem keypad, di versi terbaru model layout bersistem variabel. Pembaharuan lainnya adalah penandatanganan sudah dapat dilakukan di hampir semua device yang sebelumnya hanya android,” ujar salah satu narasumber.
Untuk memudahkan diskusi antara operator dan tim teknis TTE Kota Samarinda, dibentuk grup Telegram dengan harapan segala persoalan yang terjadi di setiap OPD serta kritik dan saran dapat disampaikan di grup tersebut. Kemudian informasi terupdate seputar TTE akan disampaikan pula di grup yang sama. (ADV/Kmf)